hari ini sidang putusan kasus penyuapan oleh Artalyta.
dan kita lihat salah satu bukti bahwa hukum di Indonesia ini terlalu murah
masa sih nyuap-nya sampai 6M cuma dikasih 5 tahun + denda 250juta
ntar kalo pas dipenjara di nyuap lagi ke sipir sebanyak 500juta aja,
bisa menghilang ke luar negeri tuh Artalyta ..
trus main salah-salahan lagi deh ....
masih ingetkan koruptor yg kabur dari penjara dan
ga pernah ketemu sampai sekarang ...??
siapa aja hayo .... ??
trus sipir yg ngelepasin tuh tahanan diapain yah ..??
kok ga kedengaran sih ..??
eh .. trus ngiming-ngiming ..
uang 6 M dikemanain yah ...??
disimpen di bank ? bunganya untuk siapa ?
buat gw dong ... please ... hi.. hi...
balik lagi ke masalah hukum ...
menurut bebek, hukuman itu harus mengikuti laju inflasi ...
paling tidak hukuman denda harus mengikuti konversi dari
kenaikan harga minyak dunia ... ( ??? )
iya dunk ...
APBN aja udah direvisi beberapa kali ...
setiap tahun juga naik ...
masa sih hukuman ga pernah naik ?
dulu 250juta ( dendanya Artalyta ) itu emang besar nilainya ..
tapi sekarang, 6 M itu anggaran dia buat suap ..
trus uang mereka itu beberapa M kalo di total coba ...??
ga sebanding toh ... ?
harus ada revolusi hukum nih ...
koruptor itu harus dihukum mati !!
minimal 15 tahun penjara !!
hidup revolusi ... !!
dan jadilah bebek tetap golput sampai ada revolusi ..
=============================================
Liputan6.com, Jakarta: Artalyta Suryani diganjar hukuman pidana lima tahun penjara dan denda Rp 250 juta. Ia dinyatakan terbukti bersalah karena menyuap jaksa Urip Tri Gunawan agar obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Sjamsul Nursalim terbebas dari kewajiban mengembalikan uang negara. Demikian vonis yang dibacakan hakim ketua M. Chaniago di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).
Reporter SCTV Indah Dian Novita melaporkan, hukuman yang diterima Artalyta sesuai dengan tuntutan jaksa. Pertimbangan hakim paling penting adalah kesimpulan bahwa uang US$ 660 ribu yang diserahkan kepada jaksa Urip bukan atas dasar pinjam-meminjam seperti selama ini dikatakan Artalyta. Menurut hakim, uang tersebut terbukti sebagai imbalan kepada jaksa Urip atas penghentian penyidikan kasus BLBI yang melibatkan Sjamsul Nursalim sebagai pemilik Bank Dagang Negara Indonesia.
Artalyta melalui kuasa hukumnya, O.C. Kaligis, mengaku pasrah atas vonis yang diterimanya. Ia pun belum menentukan sikap atas vonis tersebut alias pikir-pikir untuk mengajukan banding. Hanya, pada intinya, Artalyta dan pengacaranya menyatakan tidak puas atas putusan hakim.
Sidang pembacaan vonis terhadap Artalyta sempat molor dari jadwal. Sebelum sidang dimulai, Artalyta sempat berfoto bersama sejumlah kerabat dan keluarga. Sidang akhirnya dimulai pada pukul 10.45 WIB. Boleh dibilang, Artalyta tampak tenang menjelang putusan hakim dibacakan.
Sosok Artalyta memang tak pernah lepas dari perhatian masyarakat. Mulai dari heboh kongkalikongnya dengan pejabat tinggi Kejaksaan Agung yang mencoreng institusi itu. Hingga penampilannya di persidangan yang selalu modis.
Banyak orang menyebutnya "Ratu Suap." Betapa tidak, Artalyta tersandung kasus penyuapan seorang jaksa senilai Rp 6 miliar. Kini, babak demi babak persidangan telah dilewati wanita tersebut. Bahkan, Artalyta sempat menitikkan air mata.
Namun terbongkar sudah kongkalikong Artalyta dengan sejumlah elit Kejaksaan Agung. Semua demi menjaga kepentingan kerabatnya, Sjamsul Nursalim, salah satu obligor BLBI yang sekarang berada di Singapura. Itu semua terbongkar melalui rekaman pembicaraan mereka dengan Artalyta.
Seperti Artalyta, tamat pula tiga elit kejaksaan. Mereka adalah Urip Tri Gunawan, Kemas Yahya Rahman, dan Untung Uji Santoso. Jaksa Urip yang merupakan Ketua Tim Jaksa Penyelidik BLBI II dicokok karena menerima suap dari Artalyta.
Pun demikian Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus Kemas Yahya Rahman yang dicopot karena ketahuan pernah bertemu Artalyta. Adapun Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Untung Uji Santoso dicopot karena menyarankan alibi kepada Artalyta.
Selain jaksa, seorang hakim juga terpental. Kepala Pengadilan Negeri Jakarta Barat Khaidir tersingkir dari jabatannya lantaran menelepon Artalyta dan meminta uang untuk main golf ke Cina
Terbongkar pula kegemaran Artalyta menawarkan liburan mewah di pulau pribadinya di Lampung, kepada para petinggi. Belum lagi kegemaran wanita itu mengenakan busana dan barang mahal khas pergaulan tinggi di Ibu Kota.
Sekalipun terbongkar sudah rahasianya, sampai sekarang belum ada kata penyesalan dari Artalyta. Hanya ada bantahan yang meluncur dari mulutnya. Tak aneh, bila kemudian muncul pertanyaan: akankah ada babak berikutnya?
===========================================================Baca juga ( tinggal klik aja )
1. Download MP3 rekaman Artalyta vs Kemas Yahya
2. Download MP3 rekaman Urip vs Adi BPK (24-July)
3. Download MP3 rekaman Artalyta vs Urip dari tahanan (18-July)
4. Download MP3 rekaman Al Amin Nur nasution vs Azirwan ( minta perempuan )
0 Responses to "Artalyta hanya di vonis 250juta + 5 tahun ?"
Posting Komentar