Penggunaan Sepeda Motor Akan Dibatasi
Rabu, 5/11/2008 | 07:46 WIB

JAKARTA, RABU - Tingginya jumlah sepeda motor di Jakarta mendapat perhatian pemerintah pusat. Wacana pengendalian kendaraan roda dua yang diketahui sebagai salah satu penyebab kemacetan di Ibu Kota ini mulai dilakukan dalam rapat bertajuk ”Penanganan Transportasi”, Selasa (4/11).

”Memang dalam pertemuan itu, pengendalian sepeda motor yang dibahas masih berupa wacana. Namun, paling tidak ini langkah awal yang baik untuk mengatasi tingginya jumlah kendaraan itu,” kata Ketua Pusat Kajian Transportasi Universitas Indonesia, yang juga anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta, Sutanto Soehodo, di sela-sela Temu Unsur Awak Angkutan Umum yang diselenggarakan Dewan Transportasi Kota Jakarta.

Sutanto yang menjadi salah satu peserta rapat itu mengatakan, pertemuan dihadiri sejumlah unsur, antara lain tim Markas Besar Kepolisian RI, Departemen Perhubungan, dari Kantor Wakil Presiden, Badan Usaha Milik Negara, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pembatasan penggunaan

Dalam pertemuan itu, kata Sutanto mengemuka, wacana bentuk pengendalian yang memungkinkan dilakukan adalah pembatasan penggunaan sepeda motor, bukan membatasi jumlah kepemilikannya. Jika akan memberlakukan pembatasan penggunaan sepeda motor harus dibarengi dengan pembenahan angkutan umum.

”Orang menggunakan sepeda motor karena lebih murah. Maka, angkutan umum yang ada harus dibuat murah juga agar orang mau beralih ke angkutan itu. Salah satu solusinya, pemerintah perlu memikirkan memberikan subsidi agar tarif angkutan umum bisa murah," katanya.

Badan Pusat Statistik Pemprov DKI Jakarta mencatat, jumlah sepeda motor saat ini 5.136.619 unit. Pertambahannya setiap hari 1.035 unit. Dengan luas jalan hanya 6 persen atau 39 kilometer persegi dari luas wilayah DKI, kata Sutanto, idealnya jumlah sepeda motor 1 juta unit. (PIN)


SBT
Sumber : KOMPAS
komentar anda
XXI @ Rabu, 5 November 2008 | 22:10 WIB
benerin dulu angkutan,banyak yg gk layak jln,msh dikasi ijin,trus keamanannya mana klo naek angkutan;gk ada kn? Makanya mending naek motor aja x...
rief @ Rabu, 5 November 2008 | 22:10 WIB
Sepeda motor dipake 2 orang berboncengan, mobil dipake 1 orang... Sebenarnya yg bikin macet motor atau mobil sih, lucu banget pemerintah
bomba @ Rabu, 5 November 2008 | 22:01 WIB
kurangi motor..dunia tentram..bayangin kalau motor lebih sedikit, pasti tiap kali bawa mobil atau dengan kendaraan yg lain pasti tdk emosi..makanya motor tuh jangan asal2an..coba liat daerah sudirman yg motornya sedikit..enak kan? gak perlu pusing kalau tiba2 ada yg nyelinap di depan mobil..
wong_jpang @ Rabu, 5 November 2008 | 21:37 WIB
saran buat pemerintah RI........kalau menurut saya bagunya indonesia itu dibuatkan jalaur kereta listrik antar dan dalam kota yang praktis seperti dijepang....gak macet....gak ad polusi...kerusakan jalan ......so pasti tertib
indriyo longgar @ Rabu, 5 November 2008 | 21:03 WIB
waduhh motor lg yang disalahi.... bukanya mobil pribadi yang bikin macet ama padet jalan dijakarta lihat dong bos kalo pagi dijalan isinya cuma mobil pribadi yang diisi 1 orang.
REVOLUSI YUK (Part 4)

kalo bebek bilang sih ...
mendingan pemerintah lebih konsentrasi untuk membatasi penyelewangan uang rakyat ....

coba deh ...
emang gaji pejabat itu berapa sih ...??
kok bisa punya rumah mewah yg harganya diatas 1 m ... ??
kok bisa punya beberapa buah mobil pribadi ... ??
kok bisa punya beberapa rumah dipinggiran kota ..??
kok bisa punya beberapa hektar tanah dikampung halaman ..??
udah bisa beli itu semua kok uang bensin masih minta dibayarin rakyat ...???

wong kantornya gede, kok masih rapat di hotel mewah .. ??
kalo rapat dihotelnya sampe malem, kok sampe disewain kamar 1 orang satu ... ??
kan udah punya mobil masing2 bisa pulang kerumah.. mang rumahnya dihongkong ...??
halah .. kalo rumahnya dihongkong ntar malah minta ongkos buat beli tiket pesawat lagi ...

kalo udah gini,
kapan Indonesia punya sarana & prasarana transportasi massal yang layak ... ??

sekali lagi, rakyat dikorbankan ....

aaahhh ....
lagi-lagi pengalihan issue politik .....

pengen revolusi deh ......


1 Response to "Penggunaan Sepeda Motor Akan Dibatasi (Revolusi Yuk - Part 4 )"

  1. latebloomer Says:

    Nah mari kita sama-sama berkaca : ada pengendara sepeda motor yang masih menganggap jalanan adalah milik pribadi bukan umum, misal sampai mengubah fungsi trotoar menjadi "jalur tol"; perlengkapan keselamatan yang semaunya, mika lampu rem belakang yang sengaja di lepas atau diganti bening ; tidak memakai atau menggunakan spion yang layak; berpindah jalur / berbelok tanpa memberi lampu sen ; melawan arus lalu lintas demi "mengirit waktu" yang sering malah berakibat "habis waktunya di dunia fana ini" . Sementara pengendara mobil juga ada yang masih menganggap jalanan sebagai milik pribadi bukan umum, misal buang sampah sembarangan dari jendela,sekalipun mobil pribadi yang berharga 500jt yang tidak mungkin tidak mampu beli tempat sampah seharga 30rb, sampai kantong kresek nya nutupin muka pengendara motor di belakangnya (pengalaman istri) ; supir angkot yang ugal-ugalan dengan dalih klasik kejar setoran "gara-gara orang pada pakai sepeda motor jadi sepi penumpang" sehingga pengendara sepeda motor yang dijadikan sasaran "balas dendam" seperti yang lagi-lagi dialami kaum lemah seperti istri saya yang sengaja dipepet oleh angkot. Tapi statement saya di atas hanya berlaku untuk oknum-oknum tertentu saja, tidak meng-generalisir semua pengendara dan pengemudi. Karena saya pribadi juga pengendara sepeda motor yang juga bisa mengemudikan mobil, tapi saya Insya Allah berusaha untuk tidak termasuk oknum-oknum tersebut. Pada dasar nya saya sebenarnya juga akan memilih angkutan umum jikalau : lebih murah , lebih aman, lebih nyaman daripada menggunakan sepeda motor. Minimal lebih murah lah. Kalau bisa aman juga sih , biar gak harus ngadepin resiko dicopet/ditodong/diperas/dirampok. Nyaman, yah kalau duduk di bis 1 jam bisa tidurlah , naek motor ketiduran? bablassss......

Posting Komentar

  • Blog Archive

    http://www.meriteducation.com/