Sistem pasokan bahan bakar injeksi pada sepedamotor, meski pelan namun pasti, segera menggantikan sistem karburasi. Di Indonesia, merek-merek besar seperti Honda sudah merintisnya pada Supra 125 tiga tahun lalu (2005). Menyusul kemudian Yamaha melalui V-ixion 2007 dan terakhir Suzuki menambah varian Shogun dengan memakai teknologi injeksi.

Salah satu hal menarik dari motor berteknologi injeksi saat ini, perbedaan harganya dengan model karburator tidak terpaut jauh. Sebagai contoh, Honda Supra injeksi lebih mahal Rp 1.250.000 dengan yang karburator. Lebih tipis lagi Suzuki Shogun, antara yang injeksi dan karbu selisih Rp 725.000.

Tren motor-motor di bawah 200 cc, silinder tunggal menggunakan injeksi tak hanya terjadi di Indonesia. Di India yang merupakan produsen dan konsumen sepeda motor nomor dua di dunia, juga sudah menerapkannya.

Tak kalah menarik, produsen komponen komputer di India, semisal Infineo telah membuat chip ECU khusus sepeda motor dengan harga murah. Jangan kaget, tahun depan makin banyak motor menggunakan sistem injeksi. Perkembangan ini bukan hanya untuk memenuhi standar emisi yang makin ketat, juga menarik konsumen dengan konsumsi bahan bakar lebih irit. Di samping itu, juga ada tren di di kalangan konsumen muda yang lebih menyenangi motor dengan teknologi mutakhir.

i-Beat
Faktor lain yang membuat harga sistem injeksi makin kompetitif untuk sepeda motor, makin gencarnya pengembangan dilakukan oleh perusahaan yang selama ini mengkhususkan diri pada pembuatan karburator. Mikuni misalnya, pada 2004 meluncurkan sistem injeksi yang mereka sebut DCP (Discharge Pump) dengan merek dagang “i-Beat”. Menurut perusahaan tersebut, sistem injeksinya telah digunakan oleh Suzuki.

Kenyataanya, Yamaha juga menggunakan sistem injeksi Mikuni untuk V-ixion. Kelebihan sistem injeksi Mikuni, pompa bensin, regulator bahan bakar dan injektor dijadikan satu unit. Selain menjadi lebih kompak, jumlah komponen juga lebih sedikit.

Berkenaan dengan digunakan sistem injeksi terbaru Mikuni untuk kompetitor Honda (Suzuki dan Yamaha), produsen motor terbesar dunia itu, merancang ulang PGM-FI. Kini Honda telah menggunakan PGM-FI pada skutik bermesin 50 cc. Menurut Honda, sistem injeksi terbaru ini, nantinya akan digunakan pada motor 125 cc yang dipasarkannnya di berbagai negara.

Perbedaan sistem injeksi Mikuni dengan Honda cukup mencolok. Pada DCP Mikuni, pompa bensin tidak lagi dipasang di tangki, tetapi saluran isap. Pompa menjadi satu unit dengan injektor dan regulator. Pemasangannya pun dekat katup gas (throttle body). Sedangkan Honda – sama dengan yang diterapkan pada mesin mobil - pompa bensin di tangki. Mikuni menyebutkan sistem injeksi Honda tersebut konvensional.

Pada sistem lama atau Honda, salah satu parameter pengaturan penyemprotan bahan bakar dilakukan dengan menjaga tekanan bahan bakar secara konstan oleh pompa dan regulator. Dengan cara barunya, sistem injeksi Mikuni menyemprotkan bahan bakar ke mesin sesuai dengan kebutuhan mesin. Hal tersebut dilakukan bersama-sama oleh pompa, regulator dan injektor yang bekerja secara modul. Karena pompa menyatu dengan injektor dan berada dekat katup, kerja pompa lebih ringan. Konsumsi listriknya lebih rendah. Tambahan dari sistem Mikuni adalah kapasitor yang digunakan sebagai driver.

Dengan cara di atas, sistem jadi lebih ringkas dan kompak. Harganya lebih murah karena tidak memerlukan slang bertekanan tinggi dan tentu saja tidak perlu lagi melakukan modifikasi pada tangki bensin untuk pompa.


Pengembangan yang dilakukan Honda pada PGM-FI adalah memperkecil ukuran komponen. Fitur baru Honda adalah kontrol starter dan PGM-FI dikemas dalam satu ECU 32 bits atau 3,5 lebih cepat dibandingkan dengan CPU 16 bits. Ukuran ECU ini mengecil sampai 21%. Hal yang sama juga dilakukan pada injektor dan pompa bensinnya. Kalau sudah begini, kendala injeksi dari segi harga dan adopsi tak ada lagi! Tinggal menghitung hari!

sumber : kompas.com

=========================================================

Bebek says :

Injeksi itu apa sih ?
ini adalah pemahaman si bebek mengenai injeksi,
semoga bisa lebih mudah dimengerti

Pembakaran pada mesin sangat tergantung pada
supply bahan bakar dan udara.
nah supply bahan bakar dan udara ini berasal dari karburator
atau sistem injeksi..

jadi tugas karburator atau injeksi adalah mencampurkan bahan
bakar dengan udara untuk kemudian menyalurkannya kedalam
ruang bakar untuk di kompresi dan dibakar / diledakkan oleh busi
sampai akhirnya dihasilkan tenaga untuk menggerakan ..

lalu apa perbedaan karburator dengan injeksi ?

Karburator masih menggunakan sistem konvensional ..
maksudnya, ratio campuran udara dengan bbm serta jumlah campuran
yg akan disupply ke ruang bakar, semuanya disetting secara manual
melalui diameter lubang karburator, besarnya pilot & main jet, serta
baut setelan angin & bbm ...

Lain hal di sistem injeksi, semua setingan manual di karburator
tadi diatur oleh komputer (ECU)..

Lalu apa kelebihan Injeksi (tujuan mengganti karburator dengan
sistem injeksi) ?

1. effisiensi bahan bakar (lebih irit), sistem komputer (ECU) dengan
sensor2 nya akan menentukan berapa jumlah supply bbm yg tepat
untuk disupply ke ruang bakar disetiap saat (setiap kecepatan / putaran
mesin).. jadi tidak ada kekurangan bbm, atau kelebihan bbm pada
ruang bakar...

2. kelanjutan dari point 1, emisi gas buang akan lebih ramah lingkungan
karena pembakaran lebih sempurna / lebih bersih ..
dan tentu ini akan penting untuk kelangsungan umat manusia kan ..?

mitos :
1. mesin dengan sistem injeksi tenaganya lemot
salah ! kan bbm udah disupply dalam jumlah yg tepat sesuai kebutuhan..
selama spec mesin sama, karburator atau injeksi itu tidak ada perbedaaan
tenaga yg dihasilkan.. yg beda justru efisiensi bbm .. injeksi akan lebih irit

2. mesin dengan sistem injeksi susah di oprek / korek / up grade mesin
susah sih nggak, masalahnya ga semua bengkel punya komputer &
program untuk meng upgrade / setting ECU di sistem injeksi
apalagi komputer & program ini relatif mahal juga sih ...

kelemahan injeksi :
1. harus pake aki / accu, soalnya ECU tadi butuh supply listrik yg stabil ...
(aih .. enakan shogun 96 gw dong ... udah 6 tahun ga pernah pake aki ..
hi.. hi.. hi ....)

2. masih sedikit bengkel yg mengerti dengan sistem injeksi ..
padahal jangka waktu perawatannya cukup panjang loh ...

peringatan :
awas, jangan coba mengutak-atik komponen ECU-nya sendiri ..
biasa menyebabkan penyakit jantung dan impotensi ..
(sumpeh ... yg ini becanda ... )

Ini aja yg bebek tau tentang injeksi di motor ..
kalo ada yg salah, segeralah berikan komentar biar cepet di ralat ..

semoga bermanpaat ye ....

2 Responses to "Sistem Injeksi pada Motor"

  1. latebloomer Says:

    Bang Ranz, permisi numpang comment. Berarti suatu hari nanti ada modif injeksi buat bebek karbu ya? ini kanzen ane mayan minum, ngisi 20rb cuman 2 hari, itu kan 3 liter lebih dan jarak PP cuman 50Km per hari. Kalo dah ada injeksi yg tinggal plek, kayak nya asik juga nih.


    (ditulis dari balik kaca.... :P)

  2. bebek Says:

    wah .. kalo tinggal plek ya ndhak bisa dong dhik mugi ...
    kan program di ECU nya mesti di sesuaiken dengan spec mesin nya ...

    masalah si kanzen, selama itu mesin & karbunya masih standard, dan itu adalah spec pabrik, ya mbokya biarken toh ... nanti kalo di bikin irit ya malah ndhak baik untuk kesehatan mesin .. alias mbrebhet .. batuk-batuk .. jalan ndhut2an ...
    malah jadi repot toh ...

    lagi pula, uang transportmu masih berlebihan lah jikalau untuk memenuhi kebutuhan minumnya si kanzen ...

    he.. he...

Posting Komentar

  • Blog Archive

    http://www.meriteducation.com/